Invercargill,
Selandia Baru, Seorang ibu mengalami kematian yang mendadak dan
diyakini hal ini berkaitan dengan hobinya yang sangat tidak sehat, yaitu
mengonsumsi minuman bersoda setidaknya 10 liter setiap hari selama
bertahun-tahun.
Natasha Marie Harris (30 tahun) akan 'menggila' bila ia kehabisan persediaan minuman soda di rumah. Sehari tanpa soda akan membuatnya murung, mudah marah dan menjadi tak berenergi sepanjang hari.
Itulah sebabnya, setidaknya 10 liter minuman soda harus ditenggaknya setiap hari. Namun nahas, ibu 8 anak ini harus kehilangan nyawa karena hobinya sendiri.
Ia meninggal secara mendadak di rumahnya di Invercargill, Selandia Baru. Suaminya, Christopher Hodgkinson, menyatakan hal itu sebabkan akibat ia terlalu banyak minum minuman bersoda.
"Ia sedang tidak enak badan menjelang kematiannya dan tidak berenergi, tetapi Coca-Cola yang menyebabkan masalah tidak pernah terlintas di pikiran kami," ujar suaminya Christopher Hodgkinson, seperti dilansir Dailymail, Jumat (20/4/2012).
Hodgkinson mengatakan kepada pengadilan bahwa Natasha pernah sakit sampai satu tahun sebelum kematiannya, termasuk muntah 6 kali setiap minggu. Tetapi awalnya ia percaya bahwa itu disebabkan karena stres merawat 8 anak dan masalah ginekologi.
"Dia minum setidaknya 10 liter setiap hari. Sebagai keluarga kami akan membeli empat kali botol 2,5 liter setiap hari. Itu dikonsumsinya sepanjang hari," lanjut Hodgkinson.
Hal pertama yang dilakukan Natasha di pagi hari adalah minum soda dan hal terakhir yang dilakukannya di malam hari juga minum soda sebelum beranjak ke tempat tidur.
"Saya tidak pernah berpikir itu karena soda. Saya tidak menganggap itu akan membahayakan seseorang. Itu hanya minuman ringan, seperti air putih. Saya tidak berpikir minuman itu akan membunuhnya. Dia sudah minum soda 7 atau 8 tahun terakhir," tambah Hodgkinson.
Hasil otopsi menunjukkan Natasha memiliki kerusakan di hati namun penyebab pasti kematiannya belum ditentukan. Hodgkinson diberitahu bahwa istrinya memiliki aneurisma jantung (penggelembungan abnormal atau aneurisma yang terjadi pada bagian tipis dinding jantung) yang disebabkan oleh terlalu banyak minum soda.
Bukti medis menyatakan bahwa temuan utama dari kematiannya adalah aritmia jantung.
Dokter mengatakan Natasha mungkin memiliki hipokalemia parah, yaitu kurangnya kalium dalam darah yang berkaitan dengan konsumsi berlebihan minuman ringan.
Meskipun sulit untuk mengkonfirmasi hal ini dari tes postmortem, tetapi ini bisa dilihat dari gejala kelelahan dan kurangnya kekuatan. Kemungkinan muntah itu karena terlalu banyak kafein, secara medis dikenal sebagai keracunan kafein.
Natasha Marie Harris (30 tahun) akan 'menggila' bila ia kehabisan persediaan minuman soda di rumah. Sehari tanpa soda akan membuatnya murung, mudah marah dan menjadi tak berenergi sepanjang hari.
Itulah sebabnya, setidaknya 10 liter minuman soda harus ditenggaknya setiap hari. Namun nahas, ibu 8 anak ini harus kehilangan nyawa karena hobinya sendiri.
Ia meninggal secara mendadak di rumahnya di Invercargill, Selandia Baru. Suaminya, Christopher Hodgkinson, menyatakan hal itu sebabkan akibat ia terlalu banyak minum minuman bersoda.
"Ia sedang tidak enak badan menjelang kematiannya dan tidak berenergi, tetapi Coca-Cola yang menyebabkan masalah tidak pernah terlintas di pikiran kami," ujar suaminya Christopher Hodgkinson, seperti dilansir Dailymail, Jumat (20/4/2012).
Hodgkinson mengatakan kepada pengadilan bahwa Natasha pernah sakit sampai satu tahun sebelum kematiannya, termasuk muntah 6 kali setiap minggu. Tetapi awalnya ia percaya bahwa itu disebabkan karena stres merawat 8 anak dan masalah ginekologi.
"Dia minum setidaknya 10 liter setiap hari. Sebagai keluarga kami akan membeli empat kali botol 2,5 liter setiap hari. Itu dikonsumsinya sepanjang hari," lanjut Hodgkinson.
Hal pertama yang dilakukan Natasha di pagi hari adalah minum soda dan hal terakhir yang dilakukannya di malam hari juga minum soda sebelum beranjak ke tempat tidur.
"Saya tidak pernah berpikir itu karena soda. Saya tidak menganggap itu akan membahayakan seseorang. Itu hanya minuman ringan, seperti air putih. Saya tidak berpikir minuman itu akan membunuhnya. Dia sudah minum soda 7 atau 8 tahun terakhir," tambah Hodgkinson.
Hasil otopsi menunjukkan Natasha memiliki kerusakan di hati namun penyebab pasti kematiannya belum ditentukan. Hodgkinson diberitahu bahwa istrinya memiliki aneurisma jantung (penggelembungan abnormal atau aneurisma yang terjadi pada bagian tipis dinding jantung) yang disebabkan oleh terlalu banyak minum soda.
Bukti medis menyatakan bahwa temuan utama dari kematiannya adalah aritmia jantung.
Dokter mengatakan Natasha mungkin memiliki hipokalemia parah, yaitu kurangnya kalium dalam darah yang berkaitan dengan konsumsi berlebihan minuman ringan.
Meskipun sulit untuk mengkonfirmasi hal ini dari tes postmortem, tetapi ini bisa dilihat dari gejala kelelahan dan kurangnya kekuatan. Kemungkinan muntah itu karena terlalu banyak kafein, secara medis dikenal sebagai keracunan kafein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar